Pesan

Semua Arsip Blog Adalah Untuk Umum Konten di dalam Blog dapat di jiplak dengan Izin Administrasi, Ucapkan Terima Kasih Bila konten Kami Membantu anda.

Kritik & Saran di Kolom Komentar

Apabila anda ingin memberikan info penting silahkan mengirimkan info tersebut ke Google+ kami.

Selasa, 23 September 2014

Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

A. Jaringan Meristem

Jaringan meristem adalah jaringan yang aktif membelah atau bersifat embrional. Jaringan meristem berdasarkan letaknya dibedakan menjadi:

1. Meristem Apikal
Terletak pada bagian apikal (ujung) batang dan akar.

2. Meristem Lateral (Samping)
Terletak pada bagian yang sejajar dengan kambium, sehingga pertumbuhan melebar ke arah samping pada batang akibat aktivitas meristem lateral tersebut.

3. Meristem Interkalar
Terletak pada bagian ruas-ruas batang. Hal inilah yang menyebabkan perpanjangan pada ruas batang. Contoh pada tumbuhan Gramineae

Berdasarkan asal jaringannya terbagi kepada:

1. Meristem Primer
Meristem yang langsung dari perkembangan jaringan embrional sehingga merupakan lanjutan dari pertumbuhan embrional.

2. Meristem Sekunder
Meristem yang berasal dari jaringan dewasa yang mengalami diferensiasi. Misalnya kambium dan kambium gabus


B. Jaringan Permanen

Jaringan yang telah mengalami diferensiasi menjadi bermacam-macam jaringan. Diantaranya:

1. Jaringan Epidermis
Jaringan yang terdapat di seluruh permukaan tubuh tumbuhan. Sel-selnya tersusun rapat. Berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahnya. Terdapat macam modifikasi dari jaringan epidermis yaitu trikoma (bulu halus pada daun), stomata (mulut daun), bulu akar dan lentisel pada batang. Pada beberapa tumbuhan di bagian epidermis terdapat lapisan lilin (kutikula)

2. Jaringan Parenkim
Jaringan dasar pada organ tumbuhan. Berdasarkan fungsinya terbagi menjadi:

a. Aerenkim: Berfungsi untuk menyimpan udara.
b. Klorenkim : Jaringan ini mampu melakukan fotosintesis.

3. Jaringan Penyokong
Terdiri atas kolenkim dan sklerenkim.

a. Kolenkim
Jaringan penyokong pada bagian tubuh yang muda, bersifat lunak, terdiri atas sel-sel hidup. Pada bagian tapi dinding sel mengalami penebalan yang tidak merata. Dinding sel terdiri dari selulosa.

b. Sklerenkim
Jaringan penyokong yang tersusun atas sel-sel-mati, bersifat keras, mengalami penebalan lignin. Dapat dibedakan menjadi sklereid (sel batu) dan serat.

4. Jaringan Pengangkut.
Terdiri dari jaringan xilem (pembuluh kayu) dan jaringan floem (pembuluh tapis)

a. Xilem
Pembuluh kompleks yang dindingnya mengalami penebalan lignin. Xilem dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu trakeid (terdapat sekat bernoktah pada tiap ujung selnya) dan trakea (sekat antar sel telah hilang sehingga ujung selnya berlubang). Berfungsi sebagai pengangkut air dan garam mineral dari akar menuju daun

b. Floem
Terdiri atas sel pengiring, sklereid, serabut, dan sieve plate (lapisan penyaring). Berfungsi sebagai pengangkut zat hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.

5. Jaringan Gabus
Jaringan gabus merupakan jaringan pelindung setelah epidermis batang mati, sifatnya lebih kuat dari epidemis. Tersusun atas zat suberin (gabus) dan kutin. Jaringan gabus dibentuk oleh felogen (kambium gabus). Contoh jaringan gabus terdapat pada lapisan gabus epidermisdan pita kaspari.

Kambium gabus terbagi kepada 3 bagian:
a. Felogen (kambium gabus) ; kambium itu sendiri
b. Feloderm : pertumbuhan gabus ke arah dalam (parenkim gabus)
c. Felem :  pertumbuhan gabus ke arah luar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar