Semangat
Hidup dalam Novel Surat Kecil untuk Tuhan
Judul :
Surat Kecil untuk Tuhan
Penulis : Agnes Davonar
Penerbit : AD Publisher
Cetakan :
28 September 2012
Tebal : x + 231 halaman
Surat Kecil untuk Tuhan adalah
novel best-seller karya Agnes
Davonar. Agnes Davonar adalah seorang penulis novel best-seller yang mengawali kariernya melalui situs blogger, yang menghasilkan beberapa
novel cerpen yang berhasil memikat pembacanya. Beberapa contoh novel best-seller karyanya ialah Misteri Kematian Gaby dan Lagunya (2008), Surat Kecil untuk Tuhan (2008), My Blackberry Girlfriend (2010) dan Ayah
Mengapa Aku Berbeda? (2011). Keempat novel best-seller diatas, telah diadaptasi ke layar lebar. Selain itu,
novel karyanya juga ada yang telah diterbitkan di Taiwan.
Surat Kecil untuk Tuhan menceritakan
kehidupan Gita Sesa Wanda Cantika atau yang dikenal dengan nama panggilan Keke,
seorang gadis remaja berusia 13 tahun, karena lahir dari keluarga yang sangat
berada, memiliki dua kakak laki-laki, orang tua yang sangat menyayanginya
walaupun sudah bercerai, dan juga Pak Yus, ajudan sang ayah. Selain itu Keke
juga memiliki enam sahabat yang selalu setia menemaninya dan hidupnya pun
semakin lengkap dengan seorang kekasih yang sangat menyayanginya, yaitu Andy.
Semuanya
tampak begitu sempurna. Pada tahun 2003, kanker menghinggapinya. Keke divonis
mengidap Rhabdomyosarcoma (kanker
jaringan lunak), dan ia adalah orang pertama yang mengidap kanker itu di
Indonesia. Metode pengobatan kanker ini belum ditemukan, kecuali dioperasi.
Walaupun dioperasi Keke harus merelakan setengah dari wajahnya diangkat. Sang
Ayah pun lebih memilih kemoterapi karena tidak akan membuat anaknya cacat. Keke
pun terpaksa harus menjalani kemoterapi dan radiasi hampir setahun lamanya.
Akibatnya, rambut Keke sedikit demi sedikit mulai rontok, kulitnya mengering,
dan sering mual-mual. Tetapi ketekunan Keke dan keluarganya membuahkan hasil.
Keke dinyatakan sembuh dan bisa kembali menjalankan aktivitas seperti sedia
kala.
Tak
disangka, enam bulan kemudian, kanker itu kembali, lebih parah dan mematikan.
Ayah Keke tidak pernah sekali pun menyerah untuk menyembuhkan anaknya. Terbukti
bahwa ia sanggup ke pedalaman hingga ke luar negeri, hanya untuk menyembuhkan
Keke. Meskipun ratusan dokter memprediksi bahwa hidup Keke tidak akan lebih
dari tiga bulan, Keke berhasil bertahan untuk lebih dari setahun. Meskipun pada
akhirnya Keke harus menerima bahwa ia tidak dapat disembuhkan karena kanker itu
sudah terlalu menyebar. Keke meninggal dunia pada tanggal 25 Desember 2006.
Rangkaian
cerita dalam novel ini sangat baik dan menarik, karena cerita dari awal sampai
akhir diberikan kemasan yang apik dan rapi, alurnya sangat beraturan dan
konflik yang ditonjolkan sangat mengena kepada pembacanya. Novel ini telah
terjual hingga 20.000 eksamplar.
Sangat dianjurkan untuk membaca novel ini bagi yang belum
membacanya karena ceritanya cukup menyentuh dan dapat dipastikan pembaca akan
meneteskan air matanya, jika menghayati cerita dari para tokoh dalam novel
tersebut. Terutama tokoh utama yang pantang menyerah menghadapi kankernya yang
ganas dan selalu menyerahkan hidupnya pada Tuhan. Selain itu terdapat berbagai
tokoh pendukung yaitu sosok ayah dan ibu yang selalu tegar menghadapi putrinya,
kedua kakak yang selalu mendampingi ayah dan adiknya, kekasihnya yang tetap
setia dan menerima Keke apa adanya, dan para sahabat Keke yang selalu setia
menemaninya untuk memberikan semangat agar Keke tetap tegar.
` Saat diadaptasi ke layar lebar,
cerita dalam novel ini cukup memikat para penontonnya. Film ini sangat
memberikan inspirasi untuk penontonnya. Novel dan versi filmnya mendapat
penghargaan berupa novel dan film best-seller
tahun 2011. Selain itu, filmnya telah meraih nominasi dari berbagai
penghargaan, termasuk pada Festival Film Indonesia tahun 2012 untuk Aktris
(Dinda Hauw) dan Aktor (Alex Komang) terbaik.
Cerita
dalam novel ini yang menyentuh, sangat membangkitkan rasa kemanusiaan dan mampu
mengeksplorasi arti dari sebuah perjuangan hidup. Selain itu, novel ini juga
menginspirasi kita untuk pantang menyerah dalam menjalani cobaan dari Tuhan
Yang Maha Esa, dan untuk selalu berserah diri kepadaNya. Novel ini telah
ditanggapi dengan baik oleh tokoh-tokoh berkelas seperti Andy F. Noya.
Pembagian
Struktur Teks
Struktur
|
Kalimat
|
Orientasi
|
Surat Kecil untuk Tuhan adalah novel best-seller karya Agnes Davonar. Agnes
Davonar adalah seorang penulis novel best-seller
yang mengawali kariernya melalui situs blogger,
yang menghasilkan beberapa novel cerpen yang berhasil memikat pembacanya.
Beberapa contoh novel best-seller
karyanya ialah Misteri Kematian Gaby
dan Lagunya (2008), Surat Kecil
untuk Tuhan (2008), My Blackberry
Girlfriend (2010) dan Ayah Mengapa Aku Berbeda? (2011).
Keempat novel best-seller diatas,
telah diadaptasi ke layar lebar. Selain itu, novel karyanya juga ada yang
telah diterbitkan di Taiwan.
|
Tafsiran
|
Surat Kecil
untuk Tuhan menceritakan
kehidupan Gita Sesa Wanda Cantika atau yang dikenal dengan nama panggilan
Keke, seorang gadis remaja berusia 13 tahun, karena lahir dari keluarga yang
sangat berada, memiliki dua kakak laki-laki, orang tua yang sangat
menyayanginya walaupun sudah bercerai, dan juga Pak Yus, ajudan sang ayah.
Selain itu Keke juga memiliki enam sahabat yang selalu setia menemaninya dan
hidupnya pun semakin lengkap dengan seorang kekasih yang sangat
menyayanginya, yaitu Andy.
Semuanya
tampak begitu sempurna. Pada tahun 2003, kanker menghinggapinya. Keke divonis
mengidap Rhabdomyosarcoma (kanker
jaringan lunak), dan ia adalah orang pertama yang mengidap kanker itu di
Indonesia. Metode pengobatan kanker ini belum ditemukan, kecuali dioperasi.
Walaupun dioperasi Keke harus merelakan setengah dari wajahnya diangkat. Sang
Ayah pun lebih memilih kemoterapi karena tidak akan membuat anaknya cacat.
Keke pun terpaksa harus menjalani kemoterapi dan radiasi hampir setahun
lamanya. Akibatnya, rambut Keke sedikit demi sedikit mulai rontok, kulitnya
mengering, dan sering mual-mual. Tetapi ketekunan Keke dan keluarganya
membuahkan hasil. Keke dinyatakan sembuh dan bisa kembali menjalankan
aktivitas seperti sedia kala.
Tak
disangka, enam bulan kemudian, kanker itu kembali, lebih parah dan mematikan.
Ayah Keke tidak pernah sekali pun menyerah untuk menyembuhkan anaknya.
Terbukti bahwa ia sanggup ke pedalaman hingga ke luar negeri, hanya untuk
menyembuhkan Keke. Meskipun ratusan dokter memprediksi bahwa hidup Keke tidak
akan lebih dari tiga bulan, Keke berhasil bertahan untuk lebih dari setahun.
Meskipun pada akhirnya Keke harus menerima bahwa ia tidak dapat disembuhkan
karena kanker itu sudah terlalu menyebar. Keke meninggal dunia pada tanggal
25 Desember 2006.
|
Evaluasi
|
Rangkaian
cerita dalam novel ini sangat baik dan menarik, karena cerita dari awal
sampai akhir diberikan kemasan yang apik dan rapi, alurnya sangat beraturan
dan konflik yang ditonjolkan sangat mengena kepada pembacanya. Novel ini
telah terjual hingga 20.000 eksamplar.
Sangat
dianjurkan untuk membaca novel ini bagi yang belum membacanya karena
ceritanya cukup menyentuh dan dapat dipastikan pembaca akan meneteskan air
matanya, jika menghayati cerita dari para tokoh dalam novel tersebut.
Terutama tokoh utama yang pantang menyerah menghadapi kankernya yang ganas
dan selalu menyerahkan hidupnya pada Tuhan. Selain itu terdapat berbagai
tokoh pendukung yaitu sosok ayah dan ibu yang selalu tegar menghadapi
putrinya, kedua kakak yang selalu mendampingi ayah dan adiknya, kekasihnya
yang tetap setia dan menerima Keke apa adanya, dan para sahabat Keke yang
selalu setia menemaninya untuk memberikan semangat agar Keke tetap tegar.
Saat
diadaptasi ke layar lebar, cerita dalam novel ini cukup memikat para
penontonnya. Film ini sangat memberikan inspirasi untuk penontonnya. Novel
dan versi filmnya mendapat penghargaan berupa novel dan film best-seller tahun 2011. Selain itu,
filmnya telah meraih nominasi dari berbagai penghargaan, termasuk pada
Festival Film Indonesia tahun 2012 untuk Aktris (Dinda Hauw) dan Aktor (Alex
Komang) terbaik.
|
Rangkuman
|
Cerita
dalam novel ini yang menyentuh, sangat membangkitkan rasa kemanusiaan dan
mampu mengeksplorasi arti dari sebuah perjuangan hidup. Selain itu, novel ini
juga menginspirasi kita untuk pantang menyerah dalam menjalani cobaan dari
Tuhan Yang Maha Esa, dan untuk selalu berserah diri kepadaNya. Novel ini
telah ditanggapi dengan baik oleh tokoh-tokoh berkelas seperti Andy F. Noya.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar