Pesan

Semua Arsip Blog Adalah Untuk Umum Konten di dalam Blog dapat di jiplak dengan Izin Administrasi, Ucapkan Terima Kasih Bila konten Kami Membantu anda.

Kritik & Saran di Kolom Komentar

Apabila anda ingin memberikan info penting silahkan mengirimkan info tersebut ke Google+ kami.

Rabu, 24 September 2014

Kelainan dan Gangguan pada Sistem Gerak


  1. Fraktura sederhana : Jika tulang yang retak tidak sampai melukai organ lain di sekitarnya.
  2. Fraktura Kompleks : Atau fraktura majmuk. jika tulang yang patah menyebabkan otot dan kulit terluka. 
  3. Greenstick : Atau retak tak lengkap. jika tulang hanya retak sebagian dan tulangnya tidak sampai pisah.
  4. Comminuted : Atau remuk. jika tulang retak menjadi beberapa bagiantetapi masih tetap tertahan di dalam otot.
  5. Fisura : Retak pada tulang.
  6. Dislokasi : Sobek atau tertariknya ligamensehingga terjadi pergeseran kedudukan sendi.
  7. Terkilir (keseleo) : Tertariknya ligamen sendi yang disebabkan oleh gerakan yang tiba-tiba atau tidak biasa dilakukan.
  8. Ankilosis : Keadaan dimana sendi tidak dapat digerakkan karena seolah-olah tulang sendi menyatu.
  9. Arthritis (infeksi sendi) : Gangguan sendi yang ditandai terjadinya peradangan sendi yang disertai timbulnya rasa sakit dan kadang-kadang tulang sendi mengalami perubahan, di antaranya disebabkan oleh menipisnya tulang rawan pada persendian.
  10. Arthritis sika : Terjadinya peradangan pada persendian (infeksi sendi).
  11. Arthritis eksudatif : Radang pada persendian yang menyebabkan sendi menjadi kering karena kekurangan cairan sinovial.
  12. Riketsia : Kekurangan vitamin D, fosfor dan kalsium pada masa pertumbuhan.
  13. Skoliosis : Jika tulang belakang melengkung ke arah samping atau lateral sehingga badan tampak melengkung ke kiri atau ke kanan.
  14. Lordosis : Jika ruas tulang belakang melengkung ke depan.
  15. Kifosis : Jika terjadi perubahan kelengkungan ruas tulang belakang daerah punggung sehingga penderitanya tampak bongkok.
  16. Rakhitis : Penyakit tulang karena kekurangan vitamin D.
  17. Mikrosefalus : Gangguan pada pertumbuhan tulang tengkorak karena kekurangan zat kapur pada masa pembentukan tulang tengkorak masa bayi, sehingga kepala berukuran kecil dan tidak proporsional.
  18. Osteoporosis : Gangguan tulang dengan gejala rapuhnya tulang keras yang diakibatkan kekurangan hormon kelamin pria maupun wanita, kekuangan massa tulang.
  19. TBC tulang : Tumor yang mempengaruhi tekanan fisik dan fisiologik tulang serta peradangan pada jaringan pengikat tendon.
  20. Atrofi : Keadaan dimana otot mengecil sehingga menghilangkan kemampuannya untuk berkontraksi
  21. Hipertropi : Keadaan otot menjadi lebih besar dan kuat karena sering dilatih secara berlebih, misal atlet binaraga.
  22. Kram : Terjadi karena melakukan aktivitas terus menerus yang pada suatu ketika tidak mampu lagi melakukan kontraksi.
  23. Kaku leher/stiff : Keadaan leher terasa kaku dan sakit jika digerakkan.
  24. Tetanus : Kejang otot yang disebabkan oleh toksin yang dihasilkan oleh Clostridium tetani.
  25. Miastema gravis : Keadaan dimana otot berangsur-angsur menjadi lemah dan menyebabkan kelumpuhan dan kadang-kadang merupakan penyebab kematian.
  26. Distrofi otot : Penyakit otot kronis sejak lahir.
  27. Hernia abdominalis : Sobeknya otot dinding perut yang lemah yang menyebabkan usus merosot ke bawah masuk ke rongga perut.
  28. Rematik/ Asam urat : Berkumpulnya asam urat di bagian persendian yang menyebabkan nyeri sendi yang parah
  29. Muskular distrofi : Kondisi dimana otot mulai melemah secara perlahan-lahan. Hal ini diketahui karena alel resesif pada kromosom X.
  30. Polio : Disebabkan oleh virus polio.
  31. Sifilis : Menyebabkan penderita tidak bertenaga atau layu semu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar